Layanan Bersama Merawat Kalbar Sehat

Pontianak – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Kalimantan Barat bersama dengan tim LBMKS dan tim medis dari berbagai pihak yang diantaranya Kemenag Prov. Kalbar, BAZNAS Kota, BAZNAS KKR, DMI, BMH, BMI, Munzalan, Al – Mumtaz Peduli, LAZISMU, ACT, Rumah Zakat, Rumah Sehat Munzalan, Klinik Kitamura, LAZ BMH, Relawan Kesehatan, Rumah Yatim, LAZNAS DDII, Dompet Umat,  YBM UIW, YBM UIP dan LABINAS melakukan Rapat Koordinasi pada hari Senin, (16/08/2021) ba’da zuhur. Pada hari itu dilakukannya koordinasi terkait teknis dan sekaligus kunjungan Tim LBMKS dan Tim Medis kepada para pasien Isoman untuk melengkapi semangat agar pasien segera sembuh dan lebih bahagia. Program ini dilakukan dengan rentang waktu 1 bulan dimulai dari tanggal 12 Agustus 2021 sampai dengan tanggal 12 September 2021.

Terdapat 5 titik koordinat untuk wilayah kunjungan pasien isoman covid-19, yang diantaranya Pontianak Barat, Pontianak Kota, Pontianak Timur, Pontianak Selatan dan Pontianak Utara.

“Hari ini kita akan mengunjungi 5 titik yang sudah divalidasi dan sudah dihubungi via telpon untuk hadir kesana, paling tidak hari ini bisa kita dapat 1 kecamatan 2 pasien, untuk nama-nama yang belum bisa kita kunjungi bisa dimulai dari besok, untuk hari ini paling tidak ada 2 rumah yang kita kunjungi, kita memang harus tepat sasaran terkait dengan mustahik yang harus kita bantu” ujar Aji Kurniawan sebagai Koordinator Tim Medis.

“Jadi hari ini kita lebih tepatnya mengejar momentum terlebih dahulu, disini kita lebih ke menanamkan nilai-nilai, bahwa kita ini bukanlah pertolongan primer, kita lebih ke penongkaknya, jadi herbal yang akan diberikan ada 3, yaitu madu, Habbatussauda dan Quds Al-Hindi, terdapat 3 kategori gejala pasien yang pertama untuk kasus ringan, yaitu total poin kurang dari 50, kategori yang kedua adalah kasus sedang yaitu total poin dari 50 sampai dengan 100, dan yang ketiga kategori kasus berat yaitu poin yang diatas 100, terkait hal itu kita menangani gejala pasien dengan rentang ringan – sedang saja”. ujar Dr. Gustafianza F. Pradana.