BAZNAS Provinsi Kalbar Santuni Warga Desa Kebayan
Mempawah – Suasana duka menyelimuti keluarga Iskandar, orang tua Ariski (13), remaja warga Jalan Parit Kebayan, Desa Jungkat, Kecamatan Jungkat, tewas digigit buaya saat mencari kerang remis di Pantai Pulau Panjang. Sempat menghilang hampir 24 jam, jenazah bungsu dari empat bersaudara itu berhasil ditemukan Minggu (16/7) sekitar pukul 08.30 WIB.
Berdasarkan informasi Bapak Iskandar, Sudah lima kali hal yang serupa terjadi. Sebelum-sebelumnya almarhum tidak pisah sampan dengan kakeknya, untuk yang kelima ini mereka pisah sampan kurang lebih jaraknya 5 meter. Kakek dan cucu ini berniat mengumpulkan kerang remis di pinggir pantai Pulau Panjang di sekitaran Muara Jungkat.
Setibanya di pantai, korban dan kakeknya memungut kerang remis. Korban yang sedang mencari kerang, seketika mendapatkan serangan dari seekor buaya. Korban digigit dan ditarik ke dalam air oleh reptil mematikan itu. Seketika, tubuh kecil Ariski hilang tenggelam bersama predator sungai itu.
“Kebetulan pada hari kejadian saya melihat buaya itu sekitar jam 8, saya pergi itu jam setengah 10, memang saya menyaksikan buaya nya itu ada, saya tidak melihat anak saya diseret buaya, tetapi warga lain ramai yang memandang,” ucap Iskandar.
Menurut Nuraini, Ibu dari Almarhum menjelaskan bahwa menjelang hari kejadian, almarhum tidak berkelakuan seperti biasanya, almarhum cenderung diam dan tidak memandang saat ia memaenggil, melainkan terus berjalan.
“Bapaknya juga cerita kalo merasa ada sesuatu yang menggigit waktu dia mandi, padahal tidak ada apa-apa, macam ada yang mengejutkan, Ariski ini jarang ikut kakeknya mencari remis, pada waktu itu Ariski pergi mencari remis karena ingin membetulkan handphonenya yang sedang rusak,” ujar Nuraini.
Pada kesempatan itu, Wakil Ketua II BAZNAS Provinsi Kalbar Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Dr. H. Hamzah Tawil, M.Si mendatangi kediaman dari keluarga yang sedang berduka sekaligus bersilaturahmi pada hari Selasa, (18/07/2023). Kedatangan tersebut untuk mengucapkan belasungkawanya sekaligus memberikan bantuan kepada Bapak Iskandar selaku Ayah dari keluarga korban.
“Alhamdulillah, dalam rangka bersilaturahmi sekaligus memberikan santunan ini, semoga dapat meringankan dan membantu keluarga almarhum, karena memang almarhum ini juga tergolong sebagai mustahik, rumah yang mereka tempati juga menumpang milik orang lain, semoga dengan bantuan ini Bapak Iskandar beserta keluarga dapat terhibur” ujar Hamzah.
Selain memberikan santunan, Hamzah juga berharap agar kedepannya bisa diberikan bantuan program-program lain yang bisa membantu meringankan beban keluarga dari almarhum.
“Jadi kehadiran kita tentu juga selain memberikan bantuan, mudah-mudahan untuk kedepan bisa kita sentuh lagi dengan program-program yang bisa membantu keluarga almarhum,” harapnya.
Bapak Iskandar menyambut dengan sangat baik sekali, ia juga mengucapkan syukur dan terimakasih kepada muzakki dan munfiq yang sudah memberikan bantuan kepada keluarga almarhum ini, ia juga berharap semoga tidak ada lagi korban yang lain.
Lebih lanjut dijelaskan, Hamzah juga menyampaikan bahwa kehadirannya sebagai perwakilan dari BAZNAS bermaksud ikut berduka cita.
“Semoga almarhum mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah SWT, mudah mudahan keluarganya diberikan kesabaran dan ketabahan menerima cobaan ini. memang Allah SWT akan menguji hambanya dengan ujian sakit bencana alam dan kematian orang orang yang tercinta, jadi cara yang terbaik kita menyikapi ini adalah dengan sabar dan shalat,” tambahnya.