Pontianak – BAZNAS Provinsi Kalbar menggelar Rapat Koordinasi di Aula Masjid Mujahidin, Rabu (17/03/2021). Rapat Koordinasi tersebut dihadiri UPZ Instansi Provinsi Kalimantan Barat, Tujuan dari Rapat Koordinasi ini adalah untuk Mengoptimalkan UPZ Instansi Dalam Dalam Memperkuat Pondasi Pengumpulan Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS) BAZNAS Kalimantan Barat, dengan total peserta yang dihadiri oleh 119 orang.
Instansi-instansi yang menghadiri rapat tersebut yaitu Badan Dinas di lingkungan Provinsi Kalbar, Biro-Biro Sekda Prov Kalimantan Barat, TNI, Polda Kalbar, Sekretariat DRPD Kalbar, BUM, BUMN, BUMD, Kejaksaan Tinggi Kalbar, Pengajaran Tinggi Kalbar, Lembaga Swasta Perguruan Tinggi Tingkat Prov Kalbar, serta UPZ Masjid Raya Mujahidin.
Adapun inti pembahasan terkait rapat koordinasi ini yaitu yang pertama tentang penguatan zakat mal atau zakat profesi, yang kedua tentang zakat fitrah, dan yang ketiga Program Integrated.
Dalam kesempatan ini Ketua BAZNAS Prov Kalbar, Uray M Amin, S.T mengatakan bahwa keberadaan BAZNAS sebagai regulator pengumpul zakat, tentu tidaklah seperti di Negara Saudi Arabia dan Sudan. Walaupun BAZNAS diperkuat dengan undang-undang dan beberapa daerah itu terdapat peraturan undang-undang tentang zakat di setiap Kabupaten Kota. Kita masih bermain pada takaran emosi, dan takaran-takaran lainnya, sehingga tidak membumi. Adapun keberadaan undang-undang ataupun Perda di tiap daerah itu hanya berkenaan pada penganggaran untuk Badan Amil saja, tapi undang-undang itu tidak menekankan kepada kaum muslimin seluruhnya,
“Dalam tahun ini kami punya proyeksi dalam Rencana Kerja Anggaran Tahunan yang kami buat itu adalah 12 milyar, di angka 12 milyar itu kami hanya boleh menggunakan hak amilnya itu sudah perhitungan matematisnya sekitar 400 juta rupiah saja. dari kebutuhan total operasional BAZNAS Provinsi. Alhamdulillah bantuan dari Gubernur kemarin 150 juta, total operasional BAZNAS Provinsi itu sekitar 900 juta untuk di tahun ini, kami berharap sekali bapak yang berada di instansi masing masing dapat secara maksimal ada 3 hal yang kami harapkan, pertama adalah pengumpulan zakat mal nya atau zakat profesi bapak secara maksimal, yang kedua kami berharap zakat fitrah dapat terkoordinir di instansi kantor bapak masing-masing. kemudian diserahkan ke BAZNAS Provinsi, saya pikir ini angkanya juga cukup signifikan, dan kami punya planning dan program bahwa fakir miskin , para mustahik yang kita berikan dari zakat fitrah itu walaupun bisa dinikmatinya di akhir ramadhan bersama sama kita ber Idul Fitri, minimal ada sesi untuk 2 bulan berikutnya, walaupun tidak besar, tapi insyaallah ada yang mereka harapkan, ada yang mereka tunggu-tunggu.” ujar Uray M Amin, S.T selaku Ketua BAZNAS Prov Kalbar.
Integrated program untuk menyelesaikan persoalan kemiskinan fakir dan miskin. yang fakir kita santuni sekuat kuatnya bahkan santuni hingga ajal menjemputnya, itu setahun kita santuni, kalau kami di baznas provinsi itu 250 ribu perbulan, yang miskin kita biayai tergantung kebutuhan industri dan kebutuhan usahanya, bisa sampai 12 juta kita beri, dan itu tentu tersebar,
“Program Integrated ini kami namakan Madrasah Masjid, karena itu pintu masuk saja, tapi sejatinya adalah penguatan UPZ di masjid masing-masing. Karena Masjid hari ini pertama selain sepi dari pengkaderan, pendidikan dan dakwah, yang kedua tidak semua masjid memiliki data mustahik, apalagi data muzakki, ini kenyataan dan ini kenyataan di masjid kita masing-masing, keberadaan program ini gratis tapi penguatan UPZ nya sudah mendata UPZ-UPZ, para mustahik dan muzakki. Muzakki inilah yang kita harapkan untuk dapat memberikan hartanya kepada kegiatan Madrasah Masjid kemudian menyantuni para fakir, orang sakit di sekitar Masjid,” ujar Uray M Amin, S.T