PONTIANAK – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kalimantan Barat menggelar Rapat Koordinasi di Hotel Ibis, Rabu (27/1). Ketua Baznas Kalbar, Uray M Amin, mengatakan akan berupaya mengoptimalkan penerimaan ZIS agar program-program pemberdayaan dan pengentasan kemiskinan yang dicanangkan dapat direalisasikan.
“Kami Baznas Kalbar, sesuai dengan UUD adalah membantu pemerintah daerah dalam pengentasan kemiskinan. Target kami hingga 2025 ada tiga ribu mustahik yang dientaskan, atau satu persen kemiskinan Kalbar,” tutur dia.Pihaknya juga siap mendukung program mencetak lima ribu hafiz, dengan memberdayakan mereka menjadi imam maupun pengajar Quran.
Dia menyebut pada tahun 2020, ZIS yang dihimpun oleh Baznas provinsi dan kabupaten/kota, mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan penerimaan di tahun sebelumnya. Dia menyebut, tahun 2020, ZIS yang berhasil dihimpun sebanyak Rp28 miliar rupiah, atau naik lima miliar rupiah bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp22 miliar.
Gubernur Kalbar, Sutarmidji mendorong Baznas provinsi dan kabupaten/kota supaya berkoordinasi dan bersinergi dengan unit atau lembaga ZIS yang ada di masjid-masjid. “Kas mereka (masjid,red) jumlahnya miliaran. Harusnya bisa dimanfaatkan umat dan untuk kebaikan perbaikan Islam itu sendiri,” tutur dia.
Orang nomor satu di Kalbar ini juga meminta Baznas Kalbar mendukung program mencetak lima ribu hafiz Quran di Kalbar dengan memberdayakan mereka di masjid-masjid yang ada. Para hafiz Quran yang nantinya akan diwisuda itu, diharapkannya dapat diberdayakan sebagai imam maupun guru mengaji di masjid-masjid. Hingga saat ini, kata dia, setidaknya sudah ada sekitar empat ribu santri yang sedang dalam proses menghapal 30 juz Quran.
“Target saya lima ribu hafiz, dan saat ini yang sedang menjalani empat ribu, yang sudah diwisuda sudah dua ratus, serta yang siap diwisuda ada 100 santri. Mudah-mudahan setiap tahun ada 500-1000 orang diwisuda hapal Quran,” tutur dia.
Tak hanya itu, dirinya juga mendorong Baznas untuk mendukung program-program pemberdayaan masjid, salah satunya dengan membuka warung yang dikelola oleh pengurus masjid. Satu kecamatan terdapat lima warung masjid saja, baginya sudah cukup baik guna mendukung kemandirian ekonomi masjid. (sti)