Jakarta (ANTARA) – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI menggelar pelatihan bagi guru dan tenaga pendidik bagi penyandang disabilitas sensorik rungu wicara di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Azhar, Pekanbaru, Riau pada 27-28 Juni 2024.
“Program ini adalah program andalan Baznas, termasuk program strategis, dimana kita memiliki perhatian khusus terhadap saudara-saudara kita yang berkebutuhan khusus, mereka yang tuna rungu,” kata Ketua Baznas RI Noor Achmad dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Pada awalnya, jelas Noor, Baznas juga memberikan bantuan pelatihan pengajar Al Quran kepada tunanetra.
Seiring berjalannya waktu, sambungnya, terdapat sejumlah usulan untuk memberikan bantuan pelatihan terhadap tuna rungu, karena jumlahnya cukup besar.
Ia menilai para penyandang disabilitas netra rungu juga memiliki animo yang besar untuk bisa membaca Al Quran.
“Jumlah tuna netra kita di angka lima juta dan tuna rungu juga hampir mendekati jumlah itu, mereka ini sebenarnya juga ingin bisa membaca Al Quran semua, tapi ternyata pendidikan terhadap saudara-saudara kita yang tunarungu ini lebih sulit dibandingkan mereka yang tunanetra,” ujarnya.
Namun demikian, kata Noor, kesulitan tersebut bukan berarti tanpa solusi untuk dapat diselesaikan.
“Allah Maha Pemurah, Allah Maha Pengasih, baik yang berkebutuhan khusus pada mata maupun telinga, ternyata ada jalan keluarnya, dan inilah yang kemudian kita usahakan betul agar semua tunarungu di Indonesia yang berkebutuhan khusus ingin dapat membaca Al Quran kita fasilitasi, baik dari kita sendiri maupun kerja sama dengan pihak-pihak yang lain,” paparnya.
Melalui pelatihan ini, Noor berharap para penyandang disabilitas rungu juga dapat membaca Al Quran dengan bahasa isyarat.
“Semoga apa yang bapak ibu lakukan untuk mereka yang ingin bisa membaca Al Quran, dengan kita fasilitasi mereka untuk bisa membaca Al Quran dengan bahasa isyarat, dan nanti ketika mereka bisa, insya Allah pahalanya juga akan mengalir kepada bapak ibu semua,” ucapnya.