POSBELITUNG.CO – Suasana haru mewarnai penyerahan rumah layak huni kepada seorang warga di Kelurahan Sinar Bulan, Kecamatan Bukit Intan, Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (13/12/2022) siang.
Rumah layak huni itu diberi nama rumah BAZNAS dan Masyarakat.
Rasa harus ini, dikarenakan rasa kepedulian yang diperlihatkan Pemerintah Kota Pangkalpinang, melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) serta masyarakat sekitar terhadap warga kurang mampu di daerah itu.
Penyerahan rumah layak huni sendiri dilakukan langsung oleh Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklik kepada Dadang Hamdani.
Maulan Aklil mengatakan, penyerahan rumah layak huni kali ini merupakan yang ke-1.088. Dimana sepanjang dirinya menjabat sebagai Kepala Daerah sejak 2018 silam sudah ribuan rumah yang pihaknya bedah dan diperbaiki.
“Hari ini semenjak saya menjadi Walikota Pangkalpinang dari tahun 2018, ada 1.088 unit rumah yang kami sudah bedah seperti ini. Tetapi tidak sama,” kata dia kepada Bangkapos.com usai kegiatan.
Molen biasa Maulan Aklil dipanggil mengungkapkan, pemerintah kota sendiri memang tengah menata kawasan rumah kumuh dan tidak layak huni sejak 2018 lalu. Baik itu melalui bantuan dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dana alokasi khusus (DAK) dan corporate social responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan.
Hal ini tak terlepas dengan kondisi perkotaan itu sendiri, dimana seiring perkembangan zaman luas wilayah perkotaan semakin menyempit. Sedangkan jumlah penduduk semakin bertambah.
“Yang namanya kota memang beda dengan kabupaten. Kabupaten itu orangnya sedikit, wilayahnya masih luas, sedangkan kota, masyarakat banyak luas wilayahnya sedikit.” jelas Molen.
Diakui dia, saat ini memang masih banyak masyarakat yang membutuhkan uluran tangan. Maka dari itu pihaknya berjibaku bagaimana caranya supaya masyarakat dapat sejahtera. Caranya dengan mengajak masyarakat untuk berkontribusi dengan menyalurkan zakat, infaq dan sedekah (ZIS) melalui BAZNAS.
Sebab, BAZNAS sendiri merupakan badan resmi dan satu-satunya yang dibentuk oleh pemerintah berdasarkan Keputusan Presiden. Lembaga ini juga untuk memberikan bantuan memerlukan dukungan dana dari masyarakat. Dimana sebagian besar baru dari kalangan ASN yang menyalurkan ZIS kepada BAZNAS.
“Jadi masih banyak yang harus kami pikirkan. Ada 225.569 orang di Pangkalpinang yang harus kami pikirkan. Kasihan masyarakat kami banyak yang masih membutuhkan bantuan,” urainya.
Meskipun demikian kata Molen, pihaknya turut mengucapkan terimakasih kepada Ibu Misna dan keluarga yang telah mau mewakafkan tanahnya untuk dibangun rumah layak huni ini. Tak hanya itu, ia juga turut mengapresiasi kinerja BAZNAS saat ini.
Bahkan menurutnya rumah yang dibangun kali ini benar-benar merupakan rumah layak huni dengan fasilitas pendukung. Maka dari itu ia mengajak semua masyarakat untuk bergandeng tangan. Begitu juga dengan sejumlah perusahaan yang ada di Kota Pangkalpinang. Untuk saling bahu membahu membantu masyarakat untuk memiliki rumah layak huni.
“Jadi masih banyak yang harus kami pikirkan. Ada 225.569 orang di Pangkalpinang yang harus kami pikirkan. Kasihan masyarakat kami banyak yang masih membutuhkan bantuan,” urainya.
Meskipun demikian kata Molen, pihaknya turut mengucapkan terimakasih kepada Ibu Misna dan keluarga yang telah mau mewakafkan tanahnya untuk dibangun rumah layak huni ini. Tak hanya itu, ia juga turut mengapresiasi kinerja BAZNAS saat ini.
Namun sejak pertengahan 2022 ini, rumah yang ia tempati bersama satu orang anaknya yang juga merupakan penyandang disabilitas terpaksa harus dibongkar. Lantaran, kawasan itu hendak dibangun perumahan. Hingga akhirnya Misna mewakafkan sebidang lahan bagi dirinya untuk dibangun rumah.
“Sudah belasan tahun saya di sini, Alhamdulillah dengan bantuan ini saya sangat bersyukur,” ucapnya sambil terbata-bata.
Selama proses pembangunan rumah, lanjut Dadang, ia dan keluarganya sendiri menyewa rumah tak jauh dari lokasi kediamannya saat ini. Bahkan jauh sebelum itu, ia dan keluarga sempat tinggal di sebuah gubuk kecil yang ia bangun dibantu dengan warga sekitar.
Ia sendiri mengaku sangat puas dengan pembangunan rumah layak huni yang dilakukan. Dimana dia dan keluarga baru tahun ini bisa mendapatkan dan merasakan bantuan dari pemerintah.
“Dibandingkan yang lama saya sangat puas. Saya mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada pak wali kota dan pemerintah kota dan BAZNAS atas bantuan rumah ini,” ucap Dadang.
pembangunan rumah layak huni ini menghabiskan anggaran sekitar Rp63.618.000 dengan keterangan non pajak. Adapun bantuan dari BAZNAS Kota Pangkalpinang sebesar Rp48.000.000 serta swadaya masyarakat setempat dan beberapa dinas terkait.
Tak hanya itu, sejumlah pemborong juga turut membantu menyumbang sejumlah fasilitas pendukung rumah BAZNAS dan Masyarakat itu. Sehingga tak ayal, rumah layak huni ini benar-benar memiliki fasilitas yang sangat bagus. Mulai dari lantai keramik hingga kloset duduk.
“Alhamdulillah kolaborasi dengan masyarakat Pangkalpinang jadi kita lelang. Jadi jangan heran rumah layak huni klosetnya itu merupakan kloset duduk,” ujar Yusril.
Pada tahun 2023 mendatang kata Yusril, BAZNAS sendiri berkeinginan membangun tujuh unit rumah di tujuh kecamatan yang ada di Kota Pangkalpinang. Dimana masing-masing kecamatan memiliki alokasi satu unit rumah layak huni.
Akan tetapi masalahnya saat ini, dari sekian banyak masyarakat kurang mampu yang mengajukan permohonan pembangunan rumah layak huni masih memiliki kendala. Masalah utamanya sendiri, banyak lahan milik yang hendak dibangun rumah layak huni bersengketa. Sehingga ia meminta masyarakat kurang mampu yang hendak mengajukan bantuan, alangkah baiknya melakukan pengecekan kepemilikan tanah terlebih dahulu.